Selasa, 28 Desember 2010

The ASHEM

Another
Super
Horrible
Extra
Mistake

ASHEM! *sumpah ini blog jayusnya udah gak ketulungan!*


I've made a super wonderful greatest mistake ever and I feel regretful now!

Super kiplik!

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiii know that i'm stupid and kilpik and gombil but I don't believe I would do the ASHEM! I just realized it now when everything had already happen and i can't turn back the time! Even if I could, I don't think that I'm not going to do that again!

I feel sooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo donkey =|

Minggu, 26 Desember 2010

Tuhan, ijinkan lah aku bertemu dengannya, sekali lagi, sebelum semuanya benar-benar terlambat.
What we had is really precious for me.
I guess I love him.

Sabtu, 25 Desember 2010

Tebing

Jemariku membeku di atas keyboard, tidak benar-benar tau harus mengetik apa. Pertengkaran lagi, hari ini. Masalah yang sama. Aku tau kenapa dia begitu emosi. Padahal hari ini udah kita tunggu-tunggu sejak tiga minggu yang lalu. Dan semua begitu sempurna di awal. Aku tau aku yang mengacau. Yang tidak aku sangka adalah reaksinya. Aku jarang menyaksikan secara live dia yang begitu emosi. Aku takut.

Apa semuanya akan lebih mudah jika kita tau benar siapa jodoh kita? Mungkin aku dan bimo bisa lebih yakin pada apa yang kita jalani. Mungkin niken bisa memutuskan sikapnya dengan lebih pasti. Mungkin ferdi tidak harus terus berkutat dengan pertanyaan yang sama. Dan mungkin fara juga bisa menitipkan hatinya pada seseorang yang lebih pasti.

Terkadang aku penasaran juga bagaimana rasanya punya hubungan yang normal, tanpa ada kekhawatiran keluarga yang kontra, atau pasangan yang mungkin tiba-tiba akan berpaling meninggalkanmu. Membayangkan hubungan yang normal, dimana dua orang normal yang jelas-jelas tanpa keraguan saling mencintai dan sudah direstui oleh kedua pihak keluarga yang juga sudah menjalin hubungan yang baik, kemudian mereka menikah tanpa hambatan dengan visi yang sama tanpa perlu memaksakan untuk sama, tentu saja sesekali mereka mungkin bertengkar tentang hal-hal kecil seperti bingung antara nonton harry potter atau narnia. Mungkin...pada akhirnya aku akan bertengkar karena kebosanan, tapi sekarang aku benar-benar ingin merasakan berada dalam posisi itu. Tanpa harus dibayang-bayangi perpisahan.

Perasaan menyukai seseorang benar-benar rumit. Bagaimana cara mengetahui perasaan kita terhadap seseorang, jika cinta hanya lah kata yang mempunyai berjuta interpretasi dan parameter yang berbeda? Harus kah kita bertahan atau menyerah untuk mengetahui jawabannya? Masing-masing punya resiko yang sama besar, kehilangan.

Rasanya seperti akan meloncat dari ujung tebing, entah mati atau kembali normal, toh pada akhirnya kita akan dapat melaluinya, hanya saja rasanya ketakutan menghadapi rasa sakit itu sangat lah besar, mungkin lebih besar dari rasa sakit itu sendiri. Berkali-kali kuhadapi tebing ini, tapi hatiku terlalu pengecut untuk melompat, mengambil resiko terbentur bebatuan terjal yang menanti untuk menyakiti di bawah untuk mendapatkan udara yang lebih segar.

Selama ini, aku terus berpikir asal perasaan kita kuat, halangan dan perbedaan hanya masalah waktu. Bukankah semua orang pada dasarnya memang berbeda? Tapi bagaimana jika perpisahan hanya masalah waktu dan kita terus menunda dan menunda dengan mengatakan bahwa perasaan kita cukup kuat untuk menghadapi ini semua?

Aku sayang bimo. Super sayang. Tapi aku bahkan tidak seberani itu untuk melabeli perasaan ini cinta. Aku tidak pernah benar-benar mengetahui parameternya. Mungkin bimo juga ngerasain hal yang sama. Dia nyaris tidak pernah bilang kata cinta itu. Walaupun mungkin juga ini semua hanya masalah kebiasaan dan sebenarnya aku tidak terlalu mempermasalahkan itu.

Aku selalu bilang ke ferdi kalo kisah cinta yang penuh perjuangan itu hasilnya juga akan lebih sweet daripada yang ketemu langsung cocok dan nikah. Tapi ternyata waktu aku mengalaminya sendiri juga susah dan penuh dengan dilema.

Aku buka lagi album foto kita dari waktu awal pacaran sampai terakhir waktu anniversary awal Desember kemarin. Dan kembali aku merasakan sakit. Perasaan ini masih begitu kuat. Aku terus berpikir dia lagi apa sekarang? Apa dia juga memikirkan aku sebanyak aku memikirkannya saat ini? Apa dia mempertimbangkan untuk berpisah? Aku nyaris tidak berani menerka apa yang ada di pikirannya saat ini, tentang aku dan dia, karena akan terasa menyakitkan menghadapi kenyataan dia mungkin juga sedang mempertimbangkan kelanjutan hubungan ini.




Aku mungkin tidak akan pernah berani meloncat dari tebing itu sendiri. Tidak, kecuali dia yang mendorongku jatuh. Dengan begitu aku tidak akan punya alasan untuk memanjat tebing yang sama untuk jatuh lagi, kesekian kalinya. Namun bila dia memutuskan untuk menahanku agar tidak terjatuh dan menghancurkan hati kita berdua, mungkin memang dia lah orangnya, udara yang memiliki komposisi tepat untuk jantung hatiku.

Senin, 13 Desember 2010

The Ambition

All this time, I just glanced at the text while reading english. I never really read it. That is why my english is so awful, though i've read so much (well, not that much, i know). My ambition is to get toefl score up to 600, but i have to study harder if i want to achieve it, because i realize that now my english is nothing. Nothing than my brother's, fara's, ferdi's, indira's, bayu's, johan's, or anyone else's. So much level i have to pass through. I can't just wait for my current level at EF. I've done reading this grammar book (i mean the tenses chapter :P), but then i beggan to realize that some sentence aren't based on this grammar book. I know what it's mean, but i don't know what grammar it used. Gosh, i am so faraway from TOFL 600! (T.T)

I really want to study aboard. Actually I want to take S2 in Australia or anywhere else as long as it is abroad, hehehe (but not in ASIA pleaseeee). I want to get the scholarship so that my parent can save their money for their retirement. Well, if I failed to get the scholarship, at least I have to take the MM UGM with bimo. But hey look at me now! I'm at elementary level 2, and my TOFL probably not higher than 400, and my IP is faaaaaaaar from good to get the scholarship! Damn! All of this studying abroad stuff is becaus Reddy! I start to dream something about studying abroad because I have a hope! That someone like him whom never really thought about his school at SI ITS can have a plan to study abroad! So why would i?

But one thing i forget is the fact that Reddy has a sister who lived in Holland. So she must be help Reddy to get more information or a place to live there or the "i don't know and i can't even think about it" things that she knows. And his parrent are quite rich. Well, my parent are getting old and don't have a steady income so I won't hang on them for this case. Plus they know nothing about studying abroad stuff. I ever convince them once to have some business like restaurant or something so that in their retirement day when maybe me and my brother haven't got any job yet, they won't be bankrupt. Or maybe if i don't get the scholarship but i can pass the test of one of Australian university which is almost impossible, they can help me pay the bill like they always did.

Why Australia?
  • It is nearer than Europe or Ameria but as prestigious as them
  • It has much more hallal food than Europe or America
  • The living expenses is relative lower than Europe or America
  • It has 4 seasons

If I were success and I can live abroad, ...
Well maybe I couldn't live abroad because my brother doesn't seems to want to live here at Kediri and I can't leave my parent there without their children around. My ambition is just to feel living abroad for once in my live, to study, to make my parent proud of me, and then i just can back home and live peacefully here, at least I've proofed them that i can go abroad with my owns. AMIN! God knows what best for me

Minggu, 12 Desember 2010

Per-Mantan-An

"Basic you, asshole!"
(dasar kau lubang pantat)

That was the bbm status of one of my EF friends. I really have no idea whether she was joking or not. Because of the grammar correction which has given by ferdi on my last english post, I start to doubt myself, maybe he was right, maybe i am in the right class, maybe i am to proud of myself, but now I'm really sure that I join the wrong class. (-____-) But I've already paid for this level and I will not waste my parent's money, so I am going to study english by myself by reading grammar book or watching movies with english subtitle. And then I can practice what I have learned at EF and my blog. Because I realize that my friends who can speak english fluently, they don't even take any courses! Yeah, they watch from movies, read from the internet, and so on. It's all about practicing! So I won't easily give up! I have to learn english no matter how long it takes for me to learn, one day I can speak, wrote, and read english like a real BULE!!!
*hosh hosh hosh being excited is tiring* ------kereen kaaaaaaaaan

And today main topic is.................................Bimo's ex-girlfriend. Yeah, this topic is really sensitive and I don't want to spell her name so I'll named her EG here (
from Ex-Girlfriend) (The name even have a philosophy. EG from EG(g) which is mean that it has some potential, yeah, potential to be a lover again, with bimo! LOL). Hopefully she doesn't read this. (-_-)

Bimo had told me before that he was dating with her since 2nd grade of JHS and breaking up before they were in 3st grade, so practically they were together about 6 months less. But yesterday, I asked him the same question and he told me that he had been dating her for around 2 years. He said that he started to date when they were in 1st grade of JHS and had broken up in the middle of 3th grade. Ok now who's lying, my mind or bimo's? =|

EG is the number one on my jealous list. It's because she is the first girlfriend of bimo. (I really want to use "was" but no matter how much gf he might have, she will always be his first gf)
I know much or less their story. Bimo broke up with her because she chose to believe on what her friend said (about bimo was cheating with one of her friend), so she ignored him some weeks, though bimo had been trying to apologize and explain the real situation. Some weeks later, he broke her up. But this story is based on bimo, I don't really know what was really happen that moment. (and I really think that bimo didn't tell me the complete story, hehehe)

Bimo still loved (LAMPAU ya LAMPAUUU) her a year after they broke up. On 1st grade on SHS, he even tried to get her back. He consulted (curhat curhaaat! translate.google lo goblog sumpah, masak aku ngetik curhat dia translatenya "vent", aku udah curiga ini pasti terjemahan ngawur, bener aja takketik vent translate ke indonesia hasilnya "lubang angin"! Edyaaan, curhat mas curhaaat bukan pantaaaat) with some of girl in our class (bimo and i were classmate on 1st grade of shs) and that made him getting closer with them, and some were having crush on him. That's why they called him playboy on 1st grade. Bimo was going to propose EG to go steady after the final exam of 1st grade. They were getting closer that time. But EG dated the boy from SMA5 whom proposed her before bimo. So bimo gave up on her. (makin ke sini inggrisnya makin indonesia)

When i was dating bimo for about two months, EG gave bimo letter and chocolates on valentine's day. I never read the letter, because bimo had threw (or burn) it. (he was so tricky =|) That time I asked him, whether he choose EG or me. Well, I'd prepared to be divorced (gak ngerti inggrisnya putus apaan) by him, we'd just been together for 2 months anyway. But thanks God he chose to be with me, hehehe. Still...

When bimo attended his jhs reunion, he met her. And she asked him to take picture berdua2 (nempel2an), but until now i never seen the picture itself because it was in her cellphone. (makin ke sini makin susah nerjemahinnya soalnya udah makin panas, hahahha)

Udah ah capek translatenya -___________________-

Intinya sekarang mereka udah hampir gak pernah hubungan sih. Tapi berhubung dia cewek pertama dan ternyata mereka sampek 2 tahun, jadi dia pantes dinobatkan menjadi number one of my jealous list! :p

Mungkin pacarnya si eksku yang sekarang juga gitu kali yah. Keliatan banget dia sebel banget sama aku. Padahal kan dia yang dulu jadi selingkuhan, dia yang ngerebut, kenapa dia yang kesel. -____-

Jadi si mantannya mantanku itu tuh waktu terakhir reunian, dia keliatan banget sengaja gak nyalamin aku, padahal kanan kiriku disalamin, plus dia yang junior. Terus pas dia bikin facebook pertama kali, temennya masih 5 anak aku yang di-add duluan. Mana facebooknya penuh foto-foto mereka berdua lagi! Apa coba maksudnya? Untung aku udah gak ada feeling sama pacar dia -_____- (jangan-jangan si EG juga mikirnya gini ya? hahhaha)

Mantanku, sebut saja O, yang juga mantannya weny, adalah seorang yang amat playboy. Setelah bertahun-tahun putus dan gak ada feeling lagi, aku dan weny kadang jadi suka becanda-becandaan tentang dia. Ternyata si weny dulu diputusin tanpa sebab yang jelas. Jadi tiba-tiba O ngajak putus alasannya mau ujian. (-_-") Terus weny juga cerita kalo si O pernah nembak Atia pas mereka masih jadian. Hubungan O dan weny cuma bertahan 1 bulan, dan weny kaget banget waktu tau aku bisa bertahan lumayan lama sama si O, (me too wen). Aku dulu culun banget. Aku jelas-jelas diselingkuhin sama si O tapi gak nyadar-nyadar. Dulu aku dan O putus nyambung TIAP HARI! Super SMP banget kan (-_-). Aku juga nyadar sih aku dulu super nyebelin jadi pacar, mungkin kalo si bimo ngerasain jadi pacarku pas SMP dia juga ga betah kali. Aku dulu ngebiarin si O nunggu setengah jam lebih di parkiran sementara aku takenak-enakin ngobrol sama anak-anak. Aku dulu bilang gak pengen dianter pulang padahal sebenernya pengen jadi dia harus maksa-maksa buat nganter pulang aku tiap pulang sekolah. Aku dulu sempet ngotot gak mau dianter pulang naek sepedah motor (padahal sebenernya aku mau, tapi gak tau otakku gimana sih mikirnya aku juga bingung) akhirnya dia rela nemenin jalan kaki dari SMP ke rumahku dan pulangnya dia jalan kaki sendirian ke SMP lagi, dan itu lumayan sering kejadian. Aku dulu...

Kenapa jadi nostalgia gini ya? Hahahha... Bisa didamprat si bimo nih kalo diterusin. Intinya si O itu orangnya sweet tapi playboy bangeeet, mungkin salahku juga sih dulu nyebelin banget suka seenaknya kalo sama dia. Terakhir aku mutusin dia tapi kenapa aku juga lupa, tapi dia gak mau, dan itu terakhir kalinya dia nganterin aku jalan kaki pulang sekolah. Besok sorenya dia putusin aku lewat telpon. Aku cuma bilang iya-iya aja, aku bahkan enggak nanya alasan dia putusin aku kenapa. Tapi besoknya aku pulang sekolah bareng mobilnya fara dan liat si O lagi goncengin pacarnya yang sekarang. Selingkuh atau enggak yang jelas dia selingkuh! Hahahaa .Dan dengan tau kalo dia selingkuh aku jadi lebih mudah ngelupain dia. (It takes a year)

Rabu, 08 Desember 2010

Suddenly i feel super lonely . . .

Welcome Party-nya Faraaaaa :D

Berhubung post inggrisku yang terakhir penuh dengan kontroversi dan caci-maki jadi aku memutuskan buat balik ke bahasa Indonesia aja. Biar lah aku ikhlas enggak jadi kawin sama bule. T.T (buat bimo: kidding broder! you're still my number....wait wait wait...1...2...3...4...aah whatever!)**

** ini maksudnya ngelucu pake bahasa inggris, ngoret-ngoreti gitu, tapi sumpah jayus =|

Susah emang kalo gak bakat.... -____________-


Oiya karena sekarang ada new detected reader (hadeeeeh bisa berenti keminggris gak sih? udah tau gagal juga -_-") yaitu FARAAAAAAAAAAAAAAAAA! Jadi post kali ini spesial buat nyambut fara! (atau enggak...gak tau juga sih tergantung moodnya entar)

Ini gini deh, karena semakin banyak pembacanya, lebih tepatnya bertambah satu yaitu si Fara, makanya aku jadi rada GR dan bahasaku jadi makin ababil gini, sok-sok digaul-gaulin, padahal aku udah berusaha biasa aja lo, tapi susah emang nahan excited*

*aku udah berusaha pake bahasa Indonesia doang guys*** tapi kok maksa banget kalo excitednya diganti gembira, jadi makin elementary**** aja

***ini juga
****tambah ini

note: kalian sadar gak, kalo tanda * jumlahnya gak urut? Gak tau lah ya, yang penting kalian ngerti, orang yang baca juga cuma 5 orang termasuk aku... Kalo masih gak ngerti juga sms!



S 3 L 4 M a T d A 7 a N 9 F a R 4 !!! h A P p Y r 3 4 D i n G***** ^0^


*****tulisan selamat datangnya emang sengaja dialayin biar berkesan gahol getoh, masak TNR11 mulu

BIODATA
Nama Lengkap: Faranian H. N.
(gak bisa cantumin nama lengkap takut kedetect****** google)

******speechless*********
*********-_______________________-


TTL: Kediri? 5 Maret 1990
Bintang: pisces
Random Facts:
  • Fara sahabatku yang pertama, mulai dari kelas 4SD, waktu itu kita duduk sebangku jadi makin akrab, seakrab baim, seakrab XL
  • Fara yang paling dewasa, keibuan, BISA masak di antara aku dan niken
  • Fara selalu terjebak sama hubungan percintaan yang di luar kendali. (Karena belom dapet ijin mengekspose aku gak bisa cerita lebih detil)
  • Sama kayak niken, gak suka warna pink
  • Gak suka pake rok
  • Sejak kuliah di Jogja jadi lebih langsing, modis, daaaaaaaaaan........ LAKU! hahhahaa
  • Pernah keterima di Geo UGM dua kali
  • Pertama kali pacaran jaman kelas 6SD
  • Bisa nyetir
  • Punya dua adik, adiknya yang cowok, Aji, sohibnya adik cowokku juga
  • Gak seberapa suka coklat (iya gak sih cur?)
  • Fara pinter main piano, tapi masih kalah sama adiknya, Rida. (._.)v *peace*
  • Crush pertamanya Fara sama anak namanya Rio Mandala Putra, hahahhaa

Bersama Fara:
Waktu SD aku anaknya sulit bergaul. Aku inget banget pengen bisa berteman sama Nora, Astri, dkk, tapi gak bisa. Mereka sering ninggal aku main sendiri. Aku sendiri gak tau kenapa aku dulu SD gitu. Aku cuma gak tau gimana cara berteman aja. Sampai aku duduk sebangku sama Fara. Aku jadi makin deket sama Fara. Kemana-mana berdua. Dia cukup tabah ngadepin aku, sementara anak-anak lain lebih memilih buat ninggalin aku. Akhirnya kita jadi tambah akrab. Ditambah lagi adik kita juga sohiban, Bimo dan Aji.
Fara dan aku selalu sekelas dari SD sampai SMA kelas 1. SMA kelas 2 kita mesti pisah gara-gara dia milih kesenian musik, sementara aku dan Niken ikut seni karawitan. Walaupun sempet kepisah kelas tapi kita bertiga tetep deket. Fara sering main ke kelasku dan Niken, kadang juga kita yang main ke kelasnya. Kita masih sering les bareng. Biasanya sebelum les kita bertiga suka hunting********** makanan, puter-puter naik sepedah motor, makan snack di pinggir sungai Berantas. Pulang sekolah atau pas istirahat kita suka curhat-curhat bareng, tapi kadang niken jadi sibuk sama Reddy dan aku sendiri ada Bimo, sesaat mungkin tanpa sadar kita berdua udah ninggalin Fara sendirian. (kenapa jadi tambah mellow gini alurnya)
Lulus SMA, kita bertiga pisah. Aku di Surabaya, Fara di Jogja, dan Niken di Malang. Aku sering berandai-andai pasti enak banget kalo kita bisa satu kota, satu kost. Jalan-jalan bareng menyusuri sudut-sudut kota, curhat dan nggosip bareng sampai pagi. (jadi rada mbrebes, hehehee) Sekarang ini, berhubung dipisahin sama jarak yang berjauhan dan kesibukan masing-masing, kita jadi rada jauh. I miss you, guys :'(


**********artiin sendiri =|





Aku berharap semoga nantinya aku, Fara, Niken bisa menetap di kota yang sama dan jarak rumahnya deketan dan gak pake kesenjangan sosial. Jadi kita bisa deketan lagi kayak dulu :D

Sabtu, 27 November 2010

Recurrence (kumat based on translate.google.com)

I finally took an english course at EF. Unfortunately, I think I got wrong level, the lower one. Well, I really think that I'm too good too be in elementary class. I'm not boasting, but elementary is just too... Anyway, this is because the bule whom testing me on my replacement test day. That day I came to EF after class. I prepared nothing cause I'm not intending to have a replacement test. I'm just there to ask for information of available class. And when the receptionist (or admin? I don't know what are they exactly) ask me to do the replacement test, I do it, nothing to lose anyway, I thought. (ngerti maksudnya kagak?)

So I do the writing test. It's easy. I think I'd answer all of the question correctly. Even the bule said that my english is pretty good based on the result of the writing test. But when it comes to speaking test, I totally messed up! Having face to face with bule, suddenly I became nervous. I don't know what to say. My grammar was so awful. I feel like a villager (you know what it's mean) whom nervous to meet foreigners.

Well anyway, here I am at 2nd elementary class of EF. I can't imagine what if my brother know about this. Such a humiliation. I've been studying there for about a month, 8 meetings, and all they teach me is about the "S+to be+going to+v1+noun+adverb". Can you imagine that? I'm getting old day by day and all they taught me is just about the future tense! The class is like a real elementary! They had some games in every meeting instead of a serious course It is ok if I were on senior high school, but now I need something more serious, something to improve my english quickly, something that can help me read the english text book which is always makes me yawn for reading its tittle, and the most important thing is something that can help me improve my toefl, and EF didn't give those things. The worst part is that I've payed for a level, so I had to keep going there every Tuesday and Thursday night for three months ahead.

Note: my classmates don't even know what harvest, cemetery, slave, and other almost-common words. Don't they ever play harvestmoon or the sims?
Note in note: all of them speak english with Indonesian accent in class. Event the teacher whom not a bule sometimes speaks english in Indonesian way. Daah, I need someone to guide me and give me example how to speak in real english accent, not the one whom speaks the same accent with me. -__________-"


I know how terrible my english is. But I really don't have time to spend another 8 meetings just to learn about "to be going to" and play games to make a sentence with it. I want more.


Hopefully, none of my classmates read this blog. Amin

Minggu, 21 November 2010

Jadi diri Bimo yang beda (Aku curiga dia pake Garnier)

Setelah terbukti gagal dengan english version projectku yang bukannya bikin tambah kerween and gahool tapi malah jadi kayak bikinan ababil norak yang sok-sokan keminggris padahal basa inggrisnya ancur, aku memutuskan buat kembali ke bahasa Indonesia aja deh.
(babai suami bulee T.T)


Kemarin waktu lagi keluar bareng Bimo, kita duduk di taman gitu. (kata "taman" biar kerween dan berasa di luar negeri gimanaa getoh, padahal aslinya di alun-alun kota, tp kok kayaknya norak banget buat dimasukin ke kalimat -_-) Sambil makan bakpao tiba-tiba Bimo memulai percakapan dengan nada serius;
Bim: Mmm...aku mau nanyak sesuatu deh...
(DEG! Alamat gak enak nih)
Aku: Apa?
Bim: Km kenapa bisa gombil sih?
Aku: Hhhaaasshh kirain seriuuus! Udah deg-degan juga!
Bim: Hehee... Kamu serius gak sih sama aku, yank?
(Mampus! Padahal biasanya aku yang tanya pertanyaan ini mulu ke dia, tapi sekarang giliran dia yang tanya tiba-tiba aja aku speechless)
Aku: *ber-mmm panjang*
Bim: Kamu ada gak yakinnya sama aku kan?
Aku: (bingung mau jawab apa) eeengg...ggaakk...
Bim: Berarti kamu udah yakin sama aku 100%?
Aku: Eeenngg...gggaakk juga, hehee
Bim: Ya berarti kamu gak yakin sama aku
Aku: *another mmm panjang* Aku juga bingung jelasinnya... Dari segi kamunya sendiri, sebenernya aku udah ngerasa cocok. Aku kenal kamu, kamu juga udah tau aku kayak gimana. Kalo dibilang serius sih serius, tapi...rasanya hubungan kita ya gini-gini aja, tiap hari kayak main-main, gak serius.
Bim: Ya itu kan gara-gara kamu suka becandaan mulu -___-"
Aku: Hehehe... Iya juga sih... :P Emang kamu udah yakin sama aku?
Bim: Ya gimana ya... Kalo dibilang yakin juga enggak, tapi gak yakin juga enggak, kayak gimana ya...
Aku: Persentase aja deeeh
Bim: Ya gak bisa diangkain laaaah -_____-
Aku: Tapi kamu serius kan sama aku? Maksudnya gak kayak si babi sama pacarnya itu kan?
Bim: Ya iya lah, kalo seriusnya aku serius sama kamu yank, gak kayak babi gitu, cuma aku rada takut sama bapakmu.

And so on and so on, lama-lama aku capek ngetiknya!hahahaa... Aku emang bukan penulis blog yang baik kayaknya. Anyway, beberapa waktu belakangan ini si Bimo jadi beda. Dia lebih apa ya...lebih sayang? (ceileee) Lebih tepatnya dia lebih bisa nunjukin kalo dia emang sayang beneran dan serius sama aku. Dia emang enggak yang lebih romantis atau yang super care yang smsnya kamu ati-ati bla bla bla gitu sih. Tapi somehow, sekarang aku jadi bisa lebih ngerasain kalo dia itu tulus tanpa aku mesti tanya-tanya "kamu serius gak sih" lagi. And when I asked him about his changes, he said that he'd grown up. <---keminggris version

Dan kita berdua punya mimpi buat sama-sama ngelanjutin S2 di MM UGM. Amin.

Aku dan Bimo gak tau gimana ending dari cerita kami ini. Apa kita bakal benar-benar menikah? Apa pernikahan kita bisa bahagia nantinya? Apakah mischa nantinya berhasil memisahkan cinta fitri dan farel? Walaupun super duper gatel pengen ke dukun atau kirim sms reg(spasi)weton buat tau jawaban, tapi sementara ini kita udah putusin buat jalani dulu aja. Nanti pasti ada waktunya kita sampai di persimpangan jalan yang mengharuskan cinta kita buat memilih, apa ikatannya cukup kuat untuk bertahan, atau malah semakin rapuh terkikis oleh cobaan yang datang. Biar takdir yang menjawabnya...

North or west, cinta fitri farel is the best
(efek mabok sinetron gak tamat-tamat, jelas-jelas ceritanya absurd banget, tapi tetep aja ngikutin)





Note: ternyata Bimo enggak pakai Garnier Light Cream. Aku sendiri juga masih mencari tau kenapa dia tiba-tiba jadi beda.

Note in Note: sumpah ini blog kenapa makin norak aja ya, mana gak jelas lagi isinya apaan, curhat mulu (-_-)

Rabu, 13 Oktober 2010

Failure Version of English Version :|

This english version project gets me excited. I wanna write more and more. Yeah, of course it wouldn't happen everyday. Soon I'll get bored. Well, the bad news is my computer being moved by mom into her rooms, so practically I can't use it freely. (Ini bahasaku terjemahan Indonesia banget gak sih? :|)

This time our topic will be L-O-V-E. Love can make hundreds poem, millions movie, and thousands feeling in this world. Nowadays (hell yeah kayak karangan basa inggris banget nih), Love has become something exploitative. Every movies, books, even comics, tell about the strength of love. This-Love-Exploitation era made us, teenagers, lulled (from google translate, it should be translated to terbuai), especially for girls. The boys is using this era by fooling around the girls and The girls whom read romance novels too much, believed that the boys really do love them, so when it comes to bad ending the girls won't be ready and crying loudly pretend to herself that there must be something wrong and soon after she fixed it, her boyfriend will come to love her again.

*break* I really have no idea what the hell I talked about. I want to talked about how girls can be so whiny and tells everyone that they are broken heart but I malah nggladrah. (Woops!)

They say: "You'll never know that I cried all night long remembering how wonderful my days when you were here", in her facebook' status. Well now that boy should have known.

The thing is when girls become a victim of a brokenheart, she want the subject (boys) know how hurt she is. I think it happens on most of brokenhearted girls, but some of them, luckily, still have pride to hide their feelings for they know that whining about that brokenhearted things on boys would pleasure the boys more. The boys would feel they win! Unfortunately, most of girls were loosing their pride when it comes to brokenheart. They think that the boys will regret or at least feel pity or maybe the boys will actually realize that he still love his girls. But none of that is true. Whining on boys would only make the boys feel needed so he can do whatever he want to do to girls, cause he knows that girls won't leave him. Such a Jerk :P

Selasa, 12 Oktober 2010

English Version

Since I'm not entering any English class about these last two year, my English become worst. Recently, I was trying to learn it by reading English novel, which is good method but then I started to get bored and bought the Indonesian one. Until I met Reddy. Reddy is Niken's ex-boyfriend whom broke her heart into a micro-pieces and caused a trauma on her. Ok, forget bout that. Reddy was on trip, visiting his sister in Holland, like real Holland not Holland Bakery. And when he came home to Indonesia, he speaks English all of a sudden. Well, I mean speak English in twitter, in BBM status, etc. He speaks English as frequent as he could. Altough his English were not good either, well at least he's trying. And that's what inspired me to write this English version.

Here we go...

Recently, my relationship with Bimo did not going well. I don't know exactly what is this about but I think it just our collide-period. Yeah, Bimo and I (it should be me or I? whatever), have two period in our relationship, The Missing-each-other-period and Collide-period. And just like the old times, Bimo usually can't hold on when the collide-period came. So he used his ....

*breaking news* starting from this point I decide to use google translate because my phone is on charge so I can't used its pocket dict. LOL! <--- I even use this English LOL to laugh, not hahaha

Powerful weapon (I actually mean senjata ampuh, but I forgot what ampuh is in English, and I don't quite satisfy with the result of google translate but I don't have a choice since my phone still deeaaddd), Vacuum. Bimo knows that I hate vacuum, but somehow vacuum made him more peaceful without my complicated messages. And I hate vacuum because I'm kind of afraid he would enjoy it, being not with me.

The major cause of his anger is because of my jealous trait and I can't help to control it too. How come I'm not jealous if he stayed with the girl at his boarding house?! Well, maybe I was pushing him too hard but still...

I know it was my fault. He said he disappointed with me because all this time he's been trying too keep his faith to not to cheating on me, but I always get jealous easily. He thinks that I never appreciate his faithfulness. Well, I am wrong. I really shouldn't distrust him like that. We've been through this for almost four years and I always blame him for something he didn't really do. Just because I could blame no one.

I really want to text him and say that I'm sorry but I can't. I know I can't always mad for something he didn't do and just end up with sorry. That's no enough. But I really don't know what to do, cause if he asked me not to repeat this jealously things I can't. I really would try to reduce my jealous trait but I can't promise him if someday I won't get mad because of some chicks around him. I have no idea on what should I do. I hope he'll forgive me and we could go out on 3th December, just like we've planned it before. Amin. (I'm not going to translate Amin into Amen)




By the way, I've erased all of the full name here so this blog couldn't found easly by wrong man. Well, I hope Bimo still remember my ID, but naaah I don't think so. SO, he might be wouldn't read this blog again. Cao cao bimo :D

Selasa, 21 September 2010

Sekilas info

Ada dua kebodohan di blog ini:
1. Nyantumin nama lengkapku dan nama lengkap si gombil, jadi blog ini bakal super duper gampang ditemuin sama restricted person kayak mantaners, rivalers, dll. Apalagi blog ini kebayakan isinya suram parah.

2. Terang-terangan curhat online. =| Gosh, kenapa sih aku enggak curhat lewat Ms.word yang bisa aku password dan baca-baca sendiri?! Lagian kebanyakan aku ngisinya juga pas sedih, pas seneng lupa deh udah ga sempet ngisi gini-ginian :P

Ya udah lah, males juga kalo mesti edit nama satu-satu lagi. Anyway buat restricted person yang kebetulan baca blog ini, jangan seneng dulu mameen. Sebenernya aku bahagia kok, cuma waktu itu lagi lebay aja. Lagian sekarang juga udah balikan, hihihi... Dan bimo enggak sedingin atau jahat atau apa lah yang aku gambarin waktu aku kobam dulu :P

Selasa, 08 Juni 2010

Berzina (baca: F*ck) Birokrasi !

Heran sama birokrasi di Indonesia ini. Harusnya fungsi birokrasi itu untuk memudahkan dan mengatur biar teratur jadi enak ngejalaninnya. Tapi kalo birokrasi itu sendiri udah dibikin ketat dan terlalu rumit, malah akhirnya bikin masyarakat awam bingung, dan lagi-lagi yang diuntungin ya aparat-aparat yang udah ngerti celahnya jadi bisa nikung-nikung. Birokrasi sekarang bikin sesuatu yang simpel jadi makin rumit, sesuatu yang bisa bentar jadi lama, mungkin biar pegawai-pegawai penanggungjawab atau pelaksananya keliatan kerja kali ya.

Dan birokrasi yang rumit itu juga yang jadi peraturan di TI, sayangnya. Contoh nyata dan paling berkenaan sama mahasiswa adalah sistem SIM akademik. SIM akademik adalah jantung dari mahasiswa ITS karena di dalemnya kita bisa tau nilai IP, info-info perkuliahan, mengisi IPD, sampai ngisi FRS (rencana perkuliahan tiap semester). Kebayang kalo ada errornya dikit aja pas waktu ngisi FRS, alamat gak kebagian kelas buat satu semester. Hal-hal yang sepenting itu dihandle sama si SIM akademik ini. Dan apa yang bikin si SIM ini ribet? Karena SIM akademik ini cuma bisa diakses lewat wifi ITS, jadi cuma bisa dalam lingkup ITS doank, dan pake wifi jurusan. Bayangkan! Untuk hal sepenting ini lo! Kenapa enggak dibikin bisa diakses dimana aja? Pake modem apa aja. Terus gimana nasib anak-anak perantauan? Ya, ini adalah salah satu sistem birokrasi yang cuma nyusahin aja. Coba kalo bisa akses SIM akademik dimana aja! Pasti gak ada yang telat ngisi IPD atau FRS. Bisa liat IP kapan aja.

Sayangnya, ibuku salah satu di antara aparat birokrasi itu sendiri dan aku makan kebab dari duit birokrasi yang udah aku sumpah-sumpahin. =|

Rabu, 26 Mei 2010

Is it love or stupidity?

Tiap buka facebook pasti buka facebookmu juga. Dan yang lebih freaknya lagi, hampir tiap 5 menit sekali aku bukanya, walaupun aku tau updatemu paling cepet cuma 2x sehari. Dulu sering wall kamu, komen statusmu. Tapi sekarang jadi takut. Mau kirim 1 komen atau message aja rasanya awang-awangen. Aku takut karena aku tau kemungkinan besar pasti gak kamu bales.

Senin, 24 Mei 2010

Orang-orang yang nyoret-nyoret di hidupku (part I)

Mmm...posting kali ini mau mencoba mendeskripsikan orang-orang yang udah pernah aku kenal selama ini. Mungkin enggak semuanya masuk dan gak detil-detil amat karena keterbatasan fungsi otak. Tapi moga-moga yang ikut kesebut gak marah yah? Peace :P

Bapak: gak pernah liat bapak nangis SAMA SEKALI! Suka sama anak kecil. Kolot. Kalo ngelucu atau tanya sesuatu suka diulang-ulang dan gak cuma sekali dua kali, tapi bertahun-tahun dari aku masih balita sampek udah kuliah pertanyaan dan guyonannya sama. It's true dan gak lebai. Gak gaul tapi pengen gaya-gaya gaul biar nyambung sama aku dan babi :| perokok berat, sehari bisa 4 pack lebih :(

Ibu: sebenernya tipikal ibu rumah tangga banget, cuma karena jalan takdir jadi ikut politik. Telaten, pinter masak, pinter jahit, punya solusi buat segala masalah kecuali masalah cinta dan kuliah.

Babi: punya prinsip dan jalan pikiran sendiri. Orientasi hidup keren. Berhubung kita cuma jarak 13bulan dan dia satu-satunya sodara kandung, jadi kita sering cerita-cerita tentang kuliah, cinta, keluarga. Cuek yang dianggep sebagai cool. Gak pelit tapi gak mau ngasih oleh-oleh kalo dia ngapel pacarnya di bandung karena terkendala biaya.

Tante ganik: dalam banyak hal kita emang punya banyak persamaan. Tante ganik baik, mau dengerin curhat dan lebih open mind. Tapi aku gak pernah curhat soal cinta ke tante ganik.

Om anung: karena merupakan "seseorang" jadi keluarga ikut ngimbas lah. Pertama kali muncul di TV seluruh keluarga nunggu-nunggu di depan tv dan rasanya seneng campur aneh orang yang kita kenal yang tiap hari raya kumpul sekarang ada di situ. Tapi lama-lama biasa juga, enggak nunggu-nunggu kemunculannya lagi. Bagiku sendiri, walaupun om anung baik sering ngasih sangu (hihihi) tapi ada sedikit gak nyaman kalo di deketnya. Padahal orangnya gak ngapa-ngapain, heran juga. Dan aku sebenernya risih kalo anak-anak nyangkut-nyangkutin kita berdua. Bukan apa, aku cuma gak pengen ngerusak reputasi om anung karena kita berdua adalah orang yang jelas-jelas beda dari segi pandangan dan cara hidup.

Putri Prayit: putri baik banget. Aku inget tiap kali aku dulu sakit pasti dibawain salak atau roti atau makanan yang aku suka terus aku dipijitin. Putri karena ketaatannya dalam agama dan sering tirakat gitu jadi punya kemampuan lebih. Putri bisa ngerti anak dan cucunya lagi ngapain aja. Punya feeling yang kuat. Bahkan putri bisa tau isi smsnya adik sepupuku ke pacarnya. Kayak liat tv katanya. Putri juga bisa punya feeling yang kuat tentang hal yang akan terjadi. Tapi enggak bersifat ngeramal gitu, putri kayak dikasih penglihatan sama Allah. Misalnya waktu aku kelas 3 dulu, putri bilang gak terlalu kawatir karena katanya jalanku udah dimudahkan (tapi putri gak bilang jelas waktu itu) dan waktu udah ada pengumuman, putri bisa tau kalo yang keterima di ITS dari smada waktu itu 6 orang (kalo gak salah). Putri juga bisa ngelihat makhluk halus. Walaupun udah sepuh, putri masih suka puasa mutih walaupun udah dilarang-larang sama anaknya.

Kakung Prayit: kakung kata ibu orangnya dulu galak. Tipe-tipe priayi banget. Makan kaki gak boleh diangkat di meja, digonceng mesti miring, jam malam maksimal jam9, dll. Tapi sama cucu-cucunya kakung gak segalak itu kok. Kakung pekerja keras. Kakung buat nyekolahin 7 anaknya sampek dibela-belain kerja sambilan ini itu. Kakung tidur larut malam dan bangun pagi-pagi banget. Kakung pernah bernadzar gak akan pernah tidur di kasur sebelum anak-anaknya bisa sukses dan hidup enak. Alhamdulillah sekarang kita sekeluarga bisa hidup enak. Kakung baik, suka ketawa, walaupun enggak seluwes putri tapi kakung punya cara sendiri buat mengekspresikan rasa sayangnya. babi cucu kesayangan kakung. babi satu-satunya bayi yang naek meja makan, ngobok-obok sayur, dan gak dimarahi. Mas adit dulu aja dimarahi. Waktu kakung meninggal, acara pemakamannya lumayan gede. Walaupun kalo orang ngeliat kayaknya pemborosan, tapi kita keluarga emang bener-bener sayang kakung dan pengen yang terbaik buat kakung sampek akhir kita nganter kakung pergi dari dunia ini :'(

Kakung dan putri prayit itu contoh pasangan yang sweet dalam cara yang berbeda. Kakung selaku kepala rumah tangga selalu bersikap keras karena kakung gak pengen anak istrinya gak punya aturan. Kakung masih ada darah dari keluarga kerajaan jogja jadi pola hidupnya priayi banget. Putri sebaliknya, orangnya kalem, lembut, makanya cocok sama kakung. Putri manut banget apa kata kakung. Kemana-mana kakung putri SELALU barengan. Ke pasar naek becak berdua. Ke rumahku berdua. Ke luar kota berdua. Hampir gak pernah berpisah. Kata orang jawa "kaya mimi lan mintuna". Itu lah kenapa kita sekeluarga kawatir banget sama putri waktu kakung meninggal. Kita semua tau putri adalah orang yang paling kehilangan. Sejak kakung meninggal, putri sering sakit-sakitan. Makanya itu kita sekeluarga berusaha sebisa mungkin ngebahagiain putri biar putri gak sakit. Kita masih butuh putri di sini. Putri pernah cerita suatu malem waktu putri sakit panas tinggi, putri didatengin kakung. Kakung ngajak putri pergi ke tempat kakung, katanya di sana lebih enak. Tapi putri gak mau, walaupun putri pasti sangat pengen bisa sama kakung, tapi putri tau...anak cucunya masih butuh putri. :'(

Mendeskripsikan kakung putri bikin aku nangis, hehehe... Aku lupa betapa kangen dan sayangnya aku sama mereka... Maaf putri kakung, aku gak bisa jadi priayi kayak yang selama ini kakung putri udah ajarin. Maaf aku belom bisa jadi yang terbaik yang aku bisa :'(

Tante iok: tante iok baik, sering ngajak aku liat pameran-pameran kalo di kediri, maksudnya juga biar lebih akrab ke aku. Waktu aku opname 3 hari di Baptis gara-gara tipus juga tante iok nyuapin aku makan. Kadang aku juga dikasih duit sama tante iok :)

Kakung Kayat: dulu waktu SD aku pernah nangis gara-gara temenku bilang kalo kakung kayat itu dukun. Aku gak tau sebelumnya dan aku baru tau dari temenku. Konon kakung kayat dulunya orang kaya gara-gara kerja di gudang garam. Jaman orang belom punya tv, keluarga bapak udah punya tv dan mobil. Aku sendiri gak seberapa deket sama kakung kayat. Aku cuma tau kakung sehari-hari gak pernah ke luar rumah dan pagar rumahnya selalu ditutup pas jam 9. Satu-satunya yang bikin aku masih perhatian ke kakung adalah karena aku gak pengen nyakitin perasaannya bapak ngeliat anaknya ternyata gak sayang atau care sama bapaknya.

Putri Kayat: gak banyak yang bisa aku gambarin dari putri kecuali tiap aku ke sana putri selalu cium pipiku dan bilang "cah ayu, bareng gede kok mundak ayu to nduk". Kalimat yang sama tiap saat. Dan aku tau kalo itu cuma kalimat hiasan dan gak berarti aku beneran tambah cantik.

Fara: kita pertama kali deket gara-gara kelas 4 SD kita duduk sebangku. Habis itu sampai sekarang bisa dibilang kita sahabatan. Fara itu keibuan. Fara lah yang logikanya paling main di antara aku sama niken kalo dalam hal cinta-cintaan. Dia melek rayuan. Fara keras kepala. Dia juga yang paling bisa masak di antara aku dan niken. Fara suka nggambar desain-desain baju di bukunya, especially baju pernikahan. Dan aku selalu ngerusak rancangannya, hahaha. Tulisan tangannya fara punya khas sendiri. Kayak rada-rada batik gitu sih :P

Niken: pertama kali kenal SMP kelas 1, dia masih lugu dan malu-malu (beda banget sama sekarang :|). Karena kita berdua sama-sama leo jadi lumayan banyak kemiripan sifat di antara kita. Niken cantik, banyak yang naksir, tapi dia termasuk selektif buat urusan pacar. Terakhir dia bilang gak mau buru-buru nikah. Niken kalo gak suka bakal ngeliatin gak sukanya beneran dan gak mau susah susah basa basi atau senyum ke musuhnya.

Bimo: targetku dulu paling gak bisa pacaran sama dia sampek 1 tahun lah, biar punya kenangan ngerayai aniverasary, hahaha... ternyata malah udah 3 tahun lebih kita tetep sama-sama, walaupun banyak juga cobaannya. Bimo itu visual. Simpel dan cenderung datar. Menurutku dia sebenernya rada tipe orang plegmatis tapi kalo gak salah dia pernah tes gituan dan hasilnya sanguin. Bimo cuek, moody, bukan tipe orang yang mau berjuang keras buat sesuatu. Sekilas aku dan dia kayak berbeda banget, tapi belakangan aku nemuin suatu kesamaan pola atau apa lah antara aku dan dia. Tapi susah buat dijelasin. Bimo itu egois dan sering suka semaunya sendiri. Tapi aku sayang dia dari keseluruhan paketnya :)

Ferdi: orangnya berprinsip, visioner, logic, raja online, termasuk rajin lah, tanggungjawab, kadang bisa jayus kalo kelamaan chatting sama dia :| gak bisa olahraga sama sekali (hahaha). Keras kepala. Dia obat yang baik kalo lagi kobam. Gak bisa diajak gila (ngelakuin sesuatu yang di luar kebiasaannya). Belom pernah pacaran seumur hidup.

Indira: temennya ferdi di FK Uner. Belom pernah bener-bener ketemu orangnya, tapi tiba-tiba dia add aku di facebook dan gak tau gimana tiba-tiba jadi sering saling ejek dan kita jadi semakin deket gara-gara aku jadi sering online pas masa-masa putus dari bimo. Indira orangnya baik, sama jayusnya kayak ferdi, orangnya asik, mesum tapi anehnya dia religius juga. Tapi mesumnya sekedar becanda, karena dia belom pernah pacaran sama kayak ferdi, hahaha.

Adel: guyonan paling nyambung dan gak jayus. Adel orangnya asik, mau gila, tapi juga tanggungjawab sama tugas. Cerdas, tapi males. Adel agamanya bagus, walaupun dia kayaknya selengekan. Kadang dia jadi terlalu bener dan itu jadi bikin gak ngeenakin. Adel baik dan jiwa sosialnya tinggi. Walaupun gak cantik, tapi karena personalitynya yang nyenengin jadi banyak yang diem-diem naksir dia.

Riris: awalnya aku pikir dia anaknya ekstrovert, tapi sekarang aku jadi semakin tau kalo dia introvert. Riris sejak kepergian bapaknya jadi sering bolos kuliah dan tugas. Tapi sebagai teman, aku dan adel juga bingung mau bantu dengan cara apa. Riris paling seneng kalo diajak jalan ke mall.

Okta: orangnya romantis, perhatian, cemburuan, petualang. Okta tau tempat-tempat seru dan mau ngelakuin sesuatu yang baru. Dia pacar yang asik, KALAU dia gak selingkuh dan segudang kebohongan lain yang dia udah lakuin selama pacaran dulu. (based on ingatan jaman SMP)

Finda: temen seangkatan babi, tapi lebih deket sama aku karena sering nginep di rumah, maen bareng, dll. Finda udah kayak adek sendiri. Finda adalah tipe-tipe cewek peduli penampilan. Rambutnya dikeramasin tiap hari. Bajunya modis dan kayaknya sekarang jadi suka pake celana atau rok mini. Finda berpengalaman soal cowok. Anehnya dia pacaran gak pernah bentar, selalu bertahan lama, tapi termasuk gonta-ganti juga sih.

Aaaaaa....ternyata masih banyak yang belum masuuuuukk! Udah ah capek, itu dulu aja, kapan-kapan kalo mood dibikin part II nya deh :P

Sabtu, 22 Mei 2010

Sempu menjandakanku :(

Bimo lagi pergi ke sempu sama temen-temen sekelasnya, cowok semua untungnya. Sms terakhirnya jam 16.22 bilang kalo udah mau nyebrang dan kondisi badannya udah mendingan (walaupun sebenernya aku gak seberapa ngerti yang dia maksud tuh nyebrang kemana). Kemarin di telpon bimo sempet ngeluh kalo lagi sakit gitu gusinya. Udah semingguan ini dia sering ngeluh soal gusinya yang sakit, terus aku inget kalo sekarang, umur-umur segini ini, lagi trend tumbuh gigi additional, tempatnya di belakang mulut gitu, gejalanya pasti sakit gigi dan disertai meriang. Bener aja, dia emang rada panas, pusing, dan flu gitu. Jadi mungkin gigi barunya mau tumbuh.

Waktu rapat tadi, ada senior yang dateng dan duduk di sebelahku. Dan hmmm... i smell you,b. Parfum yang sama, wangi yang sama. Bikin aku kangen. Sempet pengen sms, tapi aku batalin. Aku tau kamu lagi seneng-seneng di sana sama temenmu nikmatin alam sempu yang iwow. Dan aku gak pengen ganggu.

Niat awal dengerin lagu slow biar dapet inspirasi buat posting nyeritain gimana kita bisa balikan, tapi yang ada aku malah jadi kangen, hehehe... I miss you, bimo :)

Akhirnya aku sms bimo cuma bilang makan yang bener dan beberapa additional gak penting lainnya. Dan gak dibales. Mungkin udah tidur... Tiba-tiba aku jadi kawatir, gimana kalo dia kenapa-kenapa, gimana kalo ini itu. Aku bukan orang yang posesif dan ngeharusin dia buat sms tiap menit, aku cuma gampang kawatir dan negatif thinking, walaupun kebanyakan pikiranku ternyata salah, untungnya.

Ayo lah, sempu kan bukan hutan rimba. Sempu juga bukan tempat yang rawan kejadian aneh-aneh kan? Sempu supposed to be a wonderful place, jadi gak mungkin lah dia kenapa-napa.
(Usaha meyakinkan diri sendiri)

Tapi tadi dia bilang mau nyebrang? Nyebrang bukannya bisa diitung sebagai resiko? Dan lagi dia pernah bilang kalo jalan ke sana rada sulit, makanya mereka pake mobil.
(parno gak ketulungan)

Bimo, awas kalo kamu besok gak sms aku! x(

Kamis, 20 Mei 2010

Trend Gaya Pacaran Anak Muda Gahol 2010

Pacaran sebenernya sih dilarang dalam Islam, tapi gara-gara udah jadi kebiasaan umum jadi kayak hal yang wajar dan gak dosa aja. Padahal biar gimana juga, sesehat apa pun gaya pacaran kita tetep aja dosa! lha wong jelas-jelas ngelanggar perintah kok! (jadi mendingan pacaran ga sehat sekalian donk?) hahaha...

Serba salah emang. Kalo pacaran dosa, kalo gak pacaran langsung nikah asal dicomotin ustadz (ustad tulisannya gimana sih?) aja juga malah dikira freak lah, kaku lah, fanatik lah. Tapi emang sih, jaman sekarang makin susah nyari orang yang bisa dipercaya, apalagi kalo buat ngedampingin seumur hidup! Bangun tidur ngeliat mukaknya, mau tidur mukaknya lagi! That's why menikah mesti sama orang yang tepat yang seenggak-enggaknya kita gak muntah lah gara-gara keseringan ngeliat mukaknya.

Menilik dari penting bangetnya arti pasangan hidup yang kita nikahi itu lah orang (idealnya) jadi selektif milih suami atau istri. (Britney, Cici Pramida, dll masuk outlier) Orang yang udah kenalan berabad-abad dari jaman nenek moyangnya masih hobi sate dino sampek sekarang jadi sate kambing aja setelah menikah masih bisa sering cek cok dan ujung-ujungnya cerai juga, apalagi yang baru ketemu satu kedipan udah langsung nikah aja. Itu lah kenapa jaman sekarang kalo gak pacaran dan langsung nikah rasanya gimanaaa gitu (walaupun sebenernya itu jalan yang bener sih) :P

Gaya pacaran muda-mudi Indonesia terbagi menjadi beberapa periode, yaitu:

Gaya pacaran remaja jaman belanda:
Di jaman ini remaja gak banyak yang pacaran bok! Boro-boro pacaran, bertahan hidup aja susah. Tapi ya gimana-gimana setan tetep eksis lah, cuman cara mereka masih konvensional. Jadi remaja-remaja jaman penjajahan bentuk pacarannya ya berkisar pada surat-suratan pake bahasa-bahasa novel atau puisi-puisi yang melelehkan hati gitu, terus kalo ketemu malu-malu gimana gitu sambil mainan rambut atau daun atau bunga. Gak ada ceritanya pacaran malu-malu terus mainan pantat, jaman dulu pantat kurang diberdayakan memang.

Gaya pacaran remaja kemerdekaan:
Jaman kemerdekaan tuh dipenuhi dengan semangat dan kelegaan setelah sekian lama terkurung dalam jurang kenistaan, mau boker aja deg-degan setengah mampus! Jadi gaya pacarannya udah mulai yang seneng-seneng gitu. Misalnya makan berdua atau bersepeda berdua gitu kayak yang di film-filmnya roma irama. Semakin si cowok berbulu semakin nempel ceweknya. Kayaknya setan jaman kemerdekaan lagi suka bulu-bulu keriting gitu deh, trend kali! Buktinya cewek-cewek rambutnya juga pada di keriting. Setan emang suka yang aneh-aneh =.=

Gaya pacaran orde baru sampai sebelum 2010:
Rezim soeharto udah runtuh, saatnya pemuda bebas berekspresi! Begitu juga dengan setan. Setan jaman orde baru makin kreatif aja. Udah mulai ada yang aneh-aneh. Kasus aborsi meningkat (ini ngawur cuma biar meyakinkan aja). Gaya pacaran anak mudanya yang mesra-mesra gitu. Makin mesra makin gahol. Romantisme merajalela di periode ini. Pangilan-panggilan sayang mulai bervariasi dari babe sampek bok (for bokong). Kemana-mana berdua ketawa-ketawa sok asik padahal orang dengernya jayus mereka tetep aja ketawa. ya gitu deh, and so on...

Gaya pacaran 2010:
Ini nih gaya pacaran yang paling baru dan lagi banyak diminati remaja-remaja gahol! Jadi sekarang 2010 ini lagi trendnya pacaran tapi gaya berteman gitu. Jadi misalnya kalo jaman dulu tuh si cowok muji cewek "bokongmu bagaikan rembulan, bla bla bla" kalo sekarang jamannya olok-olokan. Misalnya panggilan sayang diganti "upil kamu gede banget sih! mau donk...". Kata-kata yang sering dipergunaka adalah kata-kata jorok seperti upil, umbel, homo, nama hewan (paling ngetrend dan gahol adalah monyet), dll. Panggilan sayang juga makin bervariasi! Pokoknya biar mereka keliatan asik aja bisa pacaran tapi dengan style temenan. Aku sendiri adalah penganut aliran "homo". Maksudnya kita kalo lagi becandaan suka bilang "homo ih" dll. Gaya pacaran temenan ini selain (biar keliatan) asik juga biar gak keliatan vulgar dan lebay aja kalo pacaran mesra-mesraan. Makin mesra pacarannya, makin eksis juga gosipnya. Ntar buncit dikit udah dikira hamil! Parah parah... Sebagai kaum yang gampang buncit, aku sendiri gak mau tiba-tiba ada orang dateng ngusap-ngusap perutku sambil bilang "eh uda bisa nendang-nendang loh! berapa bulan mbak?" krik krik krik banget kan =|

Sekarang udah tau kan gaya-gaya pacaran anak-anak gahol dari masa ke masa?

Rabu, 05 Mei 2010

Tibing itu lebih enak kalo dibalik jadi Biting lo!

Udah lama gak ngepost, walaupun sebenernya gak masalah juga sih orang gak ada yang baca kok :P

Singkat cerita aku udah balikan lagi sama paimo (bukan nama sebenarnya, nama sebenarnya adalah bimo). Gimana ceritanya itu entar aja kapan-kapan di posting berikutnya, lagi gak mood ngebahas itu soalnya.

Dan topik kita kali ini adalah b-i-t-i-n-g, biting!
Yup jajan jaman SD ini sekarang mulai membooming lagi di kantin-kantin mahasiswa. Rasanya yang renyah, kresnya yang mantap, pedes berbaur asin yang menggelitik lidah, bikin yang makan ketagihan. Selain karena rasa, jajan biting ini juga mengingatkan akan memori masa SD dimana waktu itu biting harganya masih 200-500 rupiah! Sekarang dengan kuantitas yang lebih banyak, harga biting naik menjadi 1000 rupiah.


Jajan biting seperti telah diketahui banyak orang selain bikin batuk, juga mengandung MSG yang berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa setan. Walaupun udah ngerti betapa baiknya si biting ini terhadap tubuh kita, tetep aja rasanya gateeeel pengen beli kalo udah liat biting. Contoh nyata dari mutasi akibat terlalu banyak mengkonsumsi jajanan biting adalah aku. Dulu sebelum SDku kemasukan invasi si biting aku cantik dan imut-imut, selalu juara kelas, dan menyisihkan sebagian uang jajanku buat sesuatu yang lebih berguna, misalnya tempat pensil barbie. Tapi sekarang, 10 tahun kemudian aku berubah menjadi makhluk abstrak yang sering kalap jedot-jedotin pantat ke tanah dengan bekas cacar di wajah. Pada kebanyakan kasus, MSG yang terkandung dalam biting ini berpotensi menghambat kecerdasan otak dan bikin batuk kalo kata ibu-ibu. Namun yang terjadi padaku ternyata berbeda, hanya batuk saja yang takkunjung sembuh akan tetapi tidak sampai menurunkan kecerdasan otakku. Hal ini dikarenakan otakku emang udah lama gak aku pakek. Jadi berhubung aku ini dari SD (sebelum kemasukan biting) orangnya dermawan, pengasih lagi penyayang, juga cerdas, aku bisa memprediksi bahwa 10 tahun yang akan datang otakku akan tercemar MSG dari si biting ini, untuk itu lah dengan kecerdasan yang aku punya aku pinjemin aja otakku ke babi, jadi sekarang aku aman sejahtera hidup tanpa otak! :D

Aku bisa ngerti kalo kalian sekarang nyesel kenapa gak dari dulu-dulu kalian gak pake otak aja biar otak kalian enggak terkontaminasi. Aku turut prihatin guys. Kecerdasan emang anugrah bawaan lahir. B-) *muka sombong


Anyway, jadi si biting ini ternyata enggak cukup hanya membodohkan anak bangsa tapi juga search engineer sekelas google! Sungguh maut efek dari biting ini teman-teman...

Coba aja kalian search pake keyword "biting", maka yang muncul adalah gambar berikut (BB gan)

"Roman Abramovich biting girlfriend Daria Zhukova"
selain bikin IQ makin jongkok biting juga berpotensi bikin tambah mesum...


Coba masukin keyword "snack biting" daaan ...

"snack"
Sumpah ini orang goblog parah! Tukang fotokopi depan kosku aja ngerti bedanya snack ama snake -________-"

Percobaan terakhir keyword "jajan biting" . . .
"belum ada judul"
hadeehh...paringono sabar Gusti Allah...yaa oke deh, lumayan keliatan lah bitingnya, walaupun harus disertai dengan hasil bukti mutasinya

P.S buat mbak kudungan yang ada di foto maap ya mbak jadi ikut teraniaya, semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Amin...


Kamis, 08 April 2010

aah...yes, you broke my heart again and again cause i'm the one who let you do that

Habis susulan kuis matematika optimasi II yang aku pikir bakal bikin aku lega setengah mati setelah belasan janji-batal-janji batal sama bapaknya. Ternyata enggak, perasaanku masih enggak tenang. Dan itu gara-gara bimo.

Bimo bimo bimo kenapa nama itu begitu intens muncul di otakku. Satu-satunya organ yang masih bisa bikin aku waras tanpa bimo, masih juga terkontaminasi namanya.

Pemilik nama bimo itu emang ga akan pernah biarin aku menjalani hidup dengan normal dan datar. Setelah aku sempet nyaris mendekati normal, move on, menerima, membiasakan hidup dengan apa yang ada sekaran, dia datang lagi. Lebih parah dari hantu atau kutukan manapun. Dia adalah penyebab inflection point dalam kurva hidupku. Dan dia ga akan membiarkan kurvaku datar lebih dari 1 satuan. (efek posting habis ujian matop) =|

Tanggal 1 April 2010,
dia mulai sms aku tiap hari pada jam yang gak tentu tapi kebanyakan malam hari. Aku nemuin dia yang dulu baik ke aku dalam smsnya. Dia bikin aku senyum-senyum lagi baca smsnya. Dia bilang kangen pengen ketemu aku. Dia bikin aku terbiasa buat nunggu smsnya lagi. Dia bikin aku percaya kalo harapan balik itu emang nyata, bukan karena aku nya aja yang bodoh karena terus berharap. Sejak itu aku mulai merasakan bahagia yang dulu pernah aku rasain, walaupun belom utuh, tp cukup buat ngobatin.

Tanggal 7 April 2010 pukul 03.47 WIB,
1 Foto dengan angel terbaik dari sekian banyak foto yang aku coba potret pake hapeku. Foto boneka yang dulu pernah dia kasih ke aku waktu aku ulang tahun ke -17. Boneka itu megang bentuk hati di tengah pake dua tangan gitu. Dan di hati itu aku tempelin sobekan kertas kecil bentuk persegi panjang bertuliskan "Sukses Yah UTSnya =)". Send MMS to bimo. Dari delivery reportnya pending, tapi delivery report hapeku akhir-akhir ini emang sering gak beres, jadi sampek sekarang aku gak pernah tau apa MMS itu udah nyampek ke dia atau failed. Yang aku tau, dia gak sms aku buat sekedar bilang makasih.

Masih 7 April 2010 pukul 22.52 WIB,
setelah seharian cemas nungguin smsnya yang biasa dateng antara jam 8 malem sampek jam 11 malem dan setelah berkonsultasi panjang dengan indira. Aku sms bimo dengan kalimat pembuka "mbil, dulu temenmu ada yg ga apal al fatihah pas ujian agama ya?"
1 menit kemudian "Mang ada t?Wkt sma?"
1 menit kemudian, aku, "yup"
Dan aku mulai menghitung detik, berharap setelah balesannya yang sebenernya aku gak peduli dia bakal tau ato gak, aku bisa tanya apa MMSku nyampek ato gak. Sampek aku lupa hitungan detik terakhirku, dia masih belom bales. Degup jantungku mulai mereda, tapi berganti dengan rasa sesak. Tanganku masih dingin. Jam 23.03 aku nyerah dan sms dia lagi "mbil?". No answer =|

Saat post ini dibuat,
dia ninggalin aku dengan pertanyaan meresahkan kayak apa MMSku nyampek? atau apa dia jadi ilfeel dan memutuskan buat menjauh gara-gara MMS itu? atau apa dia berubah pikiran dan gak jadi pengen balikan lagi? Dia ninggalin aku terbiasa nungguin smsnya lagi. Dia ninggalin aku berharap bisa balikan lagi. Dia ninggalin aku terluka lagi.

Kemarin malem,
sebelum tidur aku bertekad buat enggak bales smsnya. Cuma bakal aku bales kalo pagi tadi, bangun tidur dia sms aku minta maaf dan ngejelasin kenapa kemarin smsku gak dibales. Aku udah tau kalo dia gak bakal sms tadi pagi, tapi masih aja berharap. Jadi hari ini, sambil nunggu dan berharap dia sms aku nanti malem, aku bertekad buat gak ngebales smsnya.

Kalo dia gak sms aku hari ini...
I think it's the way the destiny says no for us :'(

Senin, 29 Maret 2010

Ternyata aku kangen...

Kamu tuh Sebenernya Pengen Aku Kayak Gimana sih???

Dan saat indira ngomong "kamu mau berubah buat siapa?", aku jadi berasa lagi maen film Me vs High Heels, dimana di situ si ceweknya terpaksa berubah biar si cowok seneng. Salah salah, aku lebih parah, karena aku udah nyadar hal ini tapi masih ga berani buat bilang enggak sama bimo. Waktu dia bilang buat enggak usah terlalu dengerin omongan orang lain, aku pikir mungkin itu berarti aku harus mulai dengerin kata hatiku sendiri. Tapi gimana kalo bahkan hatiku pun bisa salah? Gimana kalo hatiku enggak mau berkata yang sejujurnya? Karena hatiku cuma fokus sama takut kehilangan kamu.

Karena ga mungkin aku ga nganggep omongannya temenku apalagi kamu, b. Mereka temenku dan ga ada alasan buat mereka ngarahin aku ke sesuatu yang salah.Oke, mungkin kamu dan sevi dulu emang ada masalah gara-gara hasutan temennya. Tapi kasus kita ini beda. Temenku ga naksir kamu. They don't even know you. Aku tau lah mana temen yang tulus dan enggak. Karena sebenernya masalahnya bukan sama omongannya temenku, tapi ada di kitanya. Waktu itu kita lagi sama-sama enggak mood, kita bertengkar karena masalah sepele. Tentang kamu yang ga sms seharian, tentang aku yang ga ngehargain kepulanganmu demi aku. Kita bertengkar dan kamu, aku tau kamu uda mau nyerah, sampai kamu bilang "Sebenernya kamu masih sayang ga sama aku?", aku bilang sayang, jelas aja aku sayang, tapi... Dan terkuaklah masalah yang sempet aku omongin sama adel. Salahku...beberapa hari itu aku lagi banyak pikiran dan kalut. Mana aku inget kalo kita berdua uda pernah ngebahas masalah ini sebelumnya. Aku terlalu banyak pikiran waktu itu. Dan waktu kita klimaks, aku malah nyampeinnya dengan cara yang salah, bikin kamu salah pengertian. Aku minta maaf semaleman. Aku tau aku udah ngelukain harga dirimu. Sungguh kamu harus tau aku ga pernah bermaksud gitu. Dan pembelaan, penjelasan, apapun yang aku katakan ke kamu malem itu sampek paginya jadi salah semua. Kamu yang lagi emosi, masih terekam jelas di pikiranku.

Sekarang kamu tiba-tiba kembali dan bilang alasan kamu putusin aku karena aku yang ndableg dan ga pernah nganggep omonganmu. Kamu minta aku introspeksi yang intinya kamu minta aku buat jadi lebih cuek terhadap omongannya temen-temenku. 2 hari ini aku mikir, aku memang salah, tapi bukan karena dengerin nasehatnya temenku. Tapi lebih ke karena aku ga bisa ngontrol pikiran dan perasaanku. Itu yang bikin aku salah ngomong ke kamu. Itu yang bikin aku lupa kita udah pernah ngebahasnya. Tapi yang diomongin adel itu emang bener, b. Dan ga ada maksud provokatif di dalemnya aku tau itu. Dan kamu tau apa yang salah sama kamu? "Aku putusin dia biar dia introspeksi" Itu salahmu. Kamu enggak pernah takut kehilangan aku, atau paling ga takutmu enggak sebesar aku takut ngejalanin sesuatu yang tanpa kamu. Udah pernah aku bilang sebelumnya, aku cuma pengen kamu bertahan, b. Aku mau berubah, mau ngusahain apapun, asal kamu bertahan, dan bukannya malah ninggalin aku terpuruk ngelaluin masa-masa sulit kayak gini. Kamu pernah kebayang gimana sulitnya aku ngejalanin hidup tanpa kamu di awal-awal kepergianmu? Bahkan setelah hampir tiga bulan kita putus pun aku masih belom berani ngelepas cincinmu, pergi ke delta, ngehapus smsmu, fotomu? Kamu tau pencapaian terbaikku saat ini? Bisa ngganti namamu di hapeku dari gembul jadi bimo. That's it. =|

Kamu ga akan pernah kebayang gimana rasanya ngeliat apa nangis ngeliat apa nangis, b...

Dan setelah semua kekacau-balauan yang kamu tinggalkan ini, 3 bulan kemudian kamu dateng dan bilang "aku putusin dia biar dia introspeksi" seakan-akan kamu ngasih kesempatan aku buat bisa berusaha balikan lagi sama kamu. Kenapa aku mesti jadi calon finalis Indonesian Idolnya dan kamu Anangnnya? Anang banget sih! :P Harusnya kamu, b. Kamu yang ngedeketin aku dan berharap kita bisa balikan, dan nembak aku di saat aku uda ngasih lampu ijo. Kalaupun kamu emang ga ada niatan balik sama aku, kenapa ga bisa biarin aku hidup tenaaaaang tanpa kamu kasih harapan yang muluk-muluk buat balikan lagiiiii... Aaaahhhhh....paimooooo betapa asemnya dirimu >.<

Jadi sekarang aku bingung... Hatiku yang tulus tapi goblok ini masih pingin kamu yang udah bikin aku pontang-panting buat balikan lagi sama aku dengan harapan kamu ga giniin aku lagi, walaupun aku tau suatu saat pasti saat-saat nyaris klimaks kayak gini pasti ada lagi dan aku mesti berjuang lagi, deg-degan lagi, takut kamu tinggal lagi. Sedangkan otakku yang masih agak berfungsi walaupun di bawah tekanan hatiku yang ngerengek-rengek pengen balik, bilang kalo aku lebih baik kayak gini aja. Toh aku udah tinggal beberapa ratus kilometer lagi menuju normal.

Lagian, aku belom juga nemu yang dia maksud aku mesti berubah kayak gimana sih?!
(Ok, ini lebih parah dari me Vs high heels) =|

Minggu, 28 Maret 2010

Ndableg

Jadi kemarin itu pas lagi enak-enak chatting (hidup isinya chatting mulu) tiba-tiba bimo online di facebook. Langsung DEG. deg. degdredegdegdegggggggggg.....!!! Uda deh jantung lupa tempo. Enaknya ngechat dia dulu ga ya? Apa nungguin dia ngechat dulu aja? Tapi dia pasti ga bakal ngechat duluan deh. Kalo aku ngechat duluan nurunin gengsi banget ga yah? Aaaahhh...satu orang online aja bisa bikin dunia jungkir balik! Dan lagi-lagi di saat seperti itu si ferdi jadi korbannya, hihihi... Emang dasar peliharaan yang baik... xP

Dan ternyata bimo ngechat ferdi. Dia nanyak aku uda curhat apa aja selama ini.
SUPERDUPERTRIPELPANIKPANIKPANIKPANIKPANIKPANIK
PANIKPANIKPANIKBANGET!!!!!!!
Aaahhh...kenapa tiba-tiba dia ngintrogasi rani sama ferdi aku curhat apa aja. Kalo cuma buat tau perasaanku yang sekarang sih di status-statusku juga uda lumayan tersirat gitu kalo aku rada-rada blom move on. Jadi di pikiranku waktu itu cuma ada satu alasan kenapa dia ngintrogasi anak-anak yang berpotensi aku curhatin. Karena dia risih sama aku yang dianggep uda curhat ke temen-temennya dan pengen ngewarning aku. Sepanjang ferdi chatting sama bimo aku udah yang tangan kaki dingin banget, otak kopong, bahkan buat becanda aja kerasa tegang. Rasanya kayak nungguin hasil pengumuman penerimaan UM UGM! Deg-degan gilaaaa...

Ga biasanya bimo online begitu lama dan tetep mau bertahan makek speedynya yang uda bosok, dc an, pas ujan lagi sononya. Tapi malem itu dia online lamaaaaa banget. Aku nahan banget buat ga ngegangguin ferdi dengan segala kegupuhanku, jadi lah aku chat sama ndirul dan beberapa anak lainnya di facebook. Aku tau bimo tau kalo aku tau dia chatting sama ferdi. Sampe kira-kira jam 11 malem dia uda off dan ferdi siap ngelaporin hasil chatting. Pertama-tama dia suruh aku tenang dulu. Aku uda feeling ga enak nih dia suruh tenang-tenang tarik nafas, really really not a good sign. Jadi bimo nanyak apa aku dulu nyesel waktu diputusin dia. Dan ferdi bilang "pol...dia sempet yang kobam banget gitu pas kamu pergi" (kurang lebih sih gitu kalimatnya). Pertanyaan selanjutnya dia tau ga napa dia aku putusin? (DEG!) Dan setelah ferdi berdebat, nyocokin data, sama bimo, akhirnya bimo bilang kalo aku tuh diputusin gara-gara aku ndableg. Ok, jujur aku bingung antara pengen ketawa sama sedih. Istilah ndableg tuh bayanganku buat anak kecil yang disuruh makan ga mau, disuruh belajar malah maen di pojokan. Dan akhirnya sampai lah ferdi ke pendefinisian ndableg dan alasan sebenernya kita putus. Sebelum ngegamblangin semuanya ferdi nyuruh aku tenang dan jangan emosi. Lebai tuh anak. Pertama gimana aku bisa tenang kalo jantungku detaknya uda ga karuan dan jangan harap aku mau tidur dulu nunggu besok tenang buat tau jawabannya. Kedua aku ga mungkin bisa emosi kalo yang bilang itu bimo (kecuali dia bilang, maaf yah mbil, sebenernya aku bingung mo kayak gimana ngomongnya ke kamu, aku uda jadian ma ferdi) =|. Dan akhirnya ferdi bilang kalo alasannya adalah karena aku ndableg. Aku selalu dengerin apa kata orang langsung masuk aja gitu semuanya. Jadi aku sering lupa kalo sebenernya masalah itu uda dibahas sama dia dan kita oke-oke aja waktu itu. Dia juga nganggepnya aku selalu guyon mulu, ga pernah anggep serius omongannya. Denger itu aku langsung lemes... Aku tau masalah perulangan masalah itu emang jadi penyebab kita putus, tp ga tau dengernya lagi bikin aku lemes. B...sungguh aku ga bermaksud kayak gitu.... Aku sendiri ga berdaya sama kepribadianku yang terbentuk kayak gitu.

Habis ferdi cerita gitu, tiba-tiba bimo ngetagin notes...tentang kasih sayang seorang bapak gitu intinya. Uuh...rasanya... Aku pengen ada di sana, nguatin dia, bilang "Bapakmu juga sayang kamu, b" aku bener-bener bingung mesti ngomong apa di note itu. Uda bimo abis bilang gitu ke aku (lewat ferdi) dan sekarang tiba-tiba sekarang dia ngepostin note gituan. :'( Aku bahkan uda ga sempet ngerasa cemburu waktu berada di satu kolom tag sama sevi. (paling ga urutanku lebih atas xP) Bimo bimo bimo...aku pengen kamu bahagia. Kalo pada akhirnya aku gak bisa ngerubah sifatku yang ini, aku ikhlas kamu pergi. Dan mungkin emang sebenernya kamu enggak berencana buat kembali ke aku. Kamu cuma pengen aku jadi lebih baik. "Aku putusin dia biar dia introspeksi"

Somehow, aku jadi berharap kita bisa balikan lagi. Pagi ini, aku diserang sama kelebatan memori masa-masa kita pacaran dulu. Aaaahhh...kenapa kamu selalu bikin aku ngerasa kayak gini. Baru aja aku bilang ke ferdi "walaupun aku masih sering kobam karena dia, kangenin dia, makek cincinnya, tapi aku udah lumayan gak berharap buat balikan sama dia lagi". Aku bingung sama perasaanku sekarang. Sebagian menciap-ciap pengen balikan, yang lainnya lagi bilang jangan diterusin, mumpung aku uda lumayan fine. Aku tau maksudnya baik, sungguh aku tau. Tapi kenapa dia bikin aku yang harus berusaha buat balikan sama dia. Dan apa kah sayangku emang masih sebesar dulu ke dia? Dia bahkan belom liat wajahku versi abis cacar. Aku ngerasa dikasih harapan, padahal bisa aja sebenernya dia cuma pengen aku berubah.

Aku gak tau sekarang ini aku sayang dia, kangen dia, atau masih mau balikan lagi sama dia. Yang jelas satu yang aku tau...

Besok aku u-te-esssssssssssssss! Ahhhhhhhhhhh....

Sabtu, 27 Maret 2010

Bapaknya

Pasca putus sama bimo, herannya, aku malah jadi ngerasa lebih deket sama keluarganya. Lebih spesifik lagi ibu dan masnya. Ibunya bimo jadi lebih sering sms, telpon, dibanding dulu waktu jaman kita masih pacaran. Dan sejak (aku lupa tanggalnya yang jelas itu malem rabu, waktu aku harusnya ngerjain tugas OR seabrek tp tertunda gara-gara disambi chatting sama masnya, but it's worth it) masnya tanya apa aku uda "selesai" sama bimo hari itu, kita jadi sering chatting di facebook. Dan herannya masnya nyemangatin aku buat balikan. Yang mestinya disemangatin buat balik tuh bimo mas...bukan aku, batinku. Tapi ada juga topik pembicaraan yang di luar bimo, misalnya becanda soal gimana masnya keliatan lebih tuwir daripada umurnya. Hahaha... Kalo udah deket-deket kepala 3 emang bawaannya deg-degan mulu gak pengen cepet tua.

Chatting sama masnya bimo itu nyenengin. Bukan dalam artian aku naksir, please... Segila-gilanya aku juga masih bisa ngebedain mana yang bisa ditaksir mana yang enggak. Tapi lebih ke... Bingung ngejelasinnya, hahaha :D

Jadi gini... Pasca putus dari bimo, aku jadi haus segala sesuatu tentang dia. Tiap beberapa periode sekali gitu aku tanya si ferdi "kamu akhir-akhir ini smsan sama b ga?" dan siapa tau aku bisa dapet kabarnya, walaupun aku tau kalo tiap aku tanya rani gimana kabarnya bimo pasti jawabnya baik-baik aja, atau paling mentok lagi mules gara-gara kebanyakan sambel. Tapi itu aja rasanya uda legaaa gitu dengernya. Nah, apalagi kalo ada ibunya dateng telp+sms atau masnya yang ngajakin chatting! Beeehhh....udah kayak orang puasa seharian disuruh lari-lari panas-panas, super duper dehidrasi, dan tiba-tiba disodorin coca cola dingin buat buka! (ok, perumpamaanku lebai) Tapi beneran deh, rasanya kayak hauuuuuusss segala sesuatu tentang bimo gitu dan tiba-tiba dikasih minuman bimo dingin, hahaha... jayus :| (maklum ngepostnya jam setengah 3 pagi sambil mempertimbangkan buat terus begadang sampek nanti kuliah pagi apa tidur aja dengan resiko gak bisa bangun) Yaa walaupun yang diobrolin gak melulu tentang bimo, tapi rasanya uda cukup aja buat nahan haus sementara :D

Dan ini tadi aku chatting lagi sama masnya. Enaknya masnya tuh orangnya easy going, jadi dia tuh gak nganggep aku kayak mantan adeknya yang akhirnya bikin sungkan-sungkanan. And Thank's God masnya gak ngibrit pas sempet ngerti aku kobam dan besoknya tetep ngechat aku tuh, hihihi... Dan hari ini, setelah ngomongin ini itu, akhirnya aku ngeberaniin diri buat nanyak masalah almarhum bapaknya. Aku minta maaf berulang kali sebelum tanyak. Aku gak bermaksud lancang manfaatin chatting ini buat ngorek informasi, aku cuma pengen tau sejarah tentang bapak mereka. Karena aku mulai menyukai keluarga mereka. Abis itu aku beraniin diri lagi, nanyak ke masnya kapan tepatnya bapaknya bimo meninggal. Tahun 98, mungkin waktu bimo kelas 3 SD. Langsung air mataku gak kebendung lagi. Aku nangis ngebayangin bimo kecil kehilangan bapaknya. Aku sedih karena dia mesti ngerasain rasanya kehilangan di umur segitu. Aku jadi semakin ingin menjaganya. Aku tau terkadang dia merindukan sosok bapaknya. Sungguh aku pengen dia bahagia. Mendapatkan apa yang enggak dia dapatkan waktu kecil. Aku jadi makin sedih waktu denger dari masnya kalo sekarang dia udah mulai beli rokok yang pak-pak an. Bimo...jangan bim... Jangan kamu... Aku enggak rela kalo akhirnya kamu jadi kecanduan dan berakhir kayak eyang kakungku, bapakmu, dan bapakku yang nafasnya udah sesak... :'(

Aahhh...pengen rasanya aku ngegantiin pak rokok itu buat nemenin dia, nguatin dia, bilang kamu bisa b... Kamu bisa jadi bosnya orang cina-cina itu kayak yang selalu kita omongin waktu becanda. Atau jadi dosen yang suka ngasih tugas ke mahasiswa. Tapi jangan rusak tubuhmu. Sebelum terlambat. Sebelum kamu jadi kecanduan. Aku, biar gimana pun gak pengen ngeliat kamu akhirnya sakit gara-gara rokok, anak istrimu juga pasti sedih. Aku gak pengen liat anakmu yang kemungkinan bakal mirip kamu, sedih kayak aku sekarang ngeliat bapakku, kayak kamu dulu kehilangan bapakmu. Maaf...harusnya aku emang gak berhak mencampurin segala sesuatu yang kamu lakuin dengan hidupmu. Kenyataannya, aku sendiri tiap hari tidur pagi dan telat makan. Aku juga ngerusak tubuhku sendiri. Tapi rokok...

Aku gak bisa ngebayangin kalo bimo baca post ini. Mungkin dia bakal marah atau cuma sekedar gak mood atau mulai semakin risih sama aku. Aaaahhh...mungkin kamu mikir aku ngedeketin keluargamu biar bisa balikan sama kamu lagi, dan tentu saja aku keliatan menjijikan kalo kamu beneran mikir aku kayak gitu. Tapi kayaknya bimo gak sekejam itu deh. Aku tulus seneng bisa kenal sama keluarganya =)

Ini bukan soal sayang atau gak sayang. Ini juga bukan soal kita pacara atau enggak. Ini soal aku gak mau kamu unhappy lagi, b...

Senin, 22 Maret 2010

homesick paraaaah!!!

Udah lama gak posting nih. Abis cacar 2 minggu ditambah tipes dan sukses bikin aku bolos kuliah 3 minggu. Dan akhirnya sekarang kuliahku amburadul. Ok, sebenernya emang masih bisa aku kejar dan walaupun padet toh aku juga udah pernah ngalamin yang lebih padet sebelumnya. Masalahnya di sini aku udah kebiasaan 3 minggu di rumah. Bangun tidur ke teras ketemu bapak ibu, baca koran, masuk lagi sarapan sambil liat tv, yang pasti nyaris gak pernah sendirian. Kalo lagi ngerasa sepi, bisa ndusel-ndusel ke bapak atau ibu gitu. Dan setelah kebiasaan hidupku yang surgawi selama 3 minggu itu tiba-tiba aku mesti balik ke Surabaya dan ngadepin ketinggalanku selama 3 minggu sendirian. Yaaa emang gak sendirian banget dan masih ada temen-temenku sih, tapi aaaahhhhh gak tau deh.....rasanya kayak tetep ngerasa sepi walaupun lagi rame-rame. Apalagi kalo udah nyampe kos sendirian. Aku bener-bener memuja orang nemuin yahoo messenger, udah hidup mati banget deh kalo lagi sendirian.

Dulu kalo lagi homesick gini selalu ada bimo yang bikin aku ngerasa deket rumah. Dia (yang dulu) bisa bikin aku gak ngerasa sendiri. Walaupun dia di Malang dan aku di Surabaya, tapi dengan smsan atau telpon dia bisa bikin aku ngerasa deket, ngerasa rumah, ngerasa kalo aku gak perlu takut sendiri karena dia ada. Itu dulu...

Sekarang aku masih tipes, mesti ngejar ketinggalan 3 minggu, homesick berat, ditambah PMS yang bikin aku tambah melankolis, paket yang lengkap bikin aku nangis-nangis sendiri di kos.

Aku ngerti kalo sebenernya aku punya temen-temen yang bisa aku datengin ke kosnya, atau aku smsin, atau temen chatting, tapi tetep aja ada yang kurang. Sepi yang gak mau ilang. Aku selalu ngebayangin bisa satu kos sama niken-fara pasti enak banget. Bisa curhat-curhat sepuasnya gitu. Masalahnya kalo sekarang mesti smsan dan belom lagi kalo sms niken suka pending gitu, sms fara jarang dibales.

Selama di sini aku cuma ngitungin hari, pengen cepet-cepet weekend dan pulang ke rumah. Karena di rumah aku kuat. Aku bisa liat tv tiap jam, dan selalu ada bapak ibu yang nemenin.

Weekend...weekend cepat lah datang... Aku butuh rumahku... :'(

Kamis, 18 Februari 2010

Definisi Bergidik

Hari ke-40 pasca putusnya aku sama bimo. No more tears, aku jadi lebih terbiasa tanpa sms-smsnya. Tinggal masalah perasaan aja sebenernya. Kadang kalau sakaw kangennya bisa sampek sakit gitu rasanya nih dada. Hahaha... Lebai banget, padahal beneran, sakitnya bisa sampek njalar ke telapak tangan loh! Kalo gak gitu bisa sampek bergidik nahan kangen.

Omong-omong soal bergidik... Waktu itu si Rani nanyak arti bergidik apaan sih? Secara praktek sih ngerti bergidik tuh gimana, cuman ngebahasainnya biar orang ngerti itu yang susah. Jadi lah aku mutusin buat googling pengertian bergidik. Tapi uda nyobain segala macem keyword juga ga nemu-nemu tuh pengertian resminya. So I'll try to define it, cekidot...

Bergidik adalah
Suatu respon yang membuat pundak anda bergetar dengan sendirinya. Biasanya hal ini disebabkan oleh melihat hal-hal yang menjijikan, mengerikan, atau hal-hal lain yang menurut anda tidak biasa. Contoh kalimat: Aku bergidik ngeri melihat Limbad nusukin paku ke Olga. (Please gak usah dipertanyakan kenapa aku milih Limbad dan Olga di kalimat ini)

NB: berhubung ini tuh hasil dari otak aku sendiri jadi tingkat kevalidannya tidak mencapai angka 50%! hahhaha...

Tapi dalam hal ini, aku bergidik bukan gara-gara ngeliat sesuatu yang menjijikan ato ngeri gitu. Bergidiknya gara-gara nahan rasa kangeeeeennn yang uda banget banget tapi gak bisa disalurin, jadinya kayak nyetrum ke pundak dan tangan yang dilanjutkan dengan respon bergidik tadi.

Happy bergidik xD

Jumat, 12 Februari 2010

Jumat kelabu

Aseeemmm...

Ternyata dia jalan sama ayu di Malang!!! T.T

Ya walaupun aku uda bukan siapa-siapa lagi, tapi kan... :(

Aaaahhhhh....terserah deh!

Padahal aku uda niat mo smsin dia pas imlek gitu x((

Ok, fine... Dia uda gak ngurus aku, aku juga gak berhak ngurus dia....

ASAM GARAM DI LAUTAN API!!!!

Kamis, 11 Februari 2010

Reborn

Meski waktu datang
Dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanya lah kau yang ada di relungku
Hanya lah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti

Kahitna-takkan terganti

(send to bimo)

Dan gak ada sms balesan yang uda bikin aku ngecek hape tiap menit sampai akhirnya aku capek dan menyerah.

Harusnya aku sadar, dia udah beda. Sejak sehari setelah pertemuan hangat kita (2 hari setelah putus). Itu terakhir kalinya aku bertemu dengan sosoknya yang hangat. Sekeras apa pun usahaku untuk berharap, mendapati sosok itu kembali, semuanya sia-sia. Dia sudah bukan bimo yang 3 tahun ini bikin kenangan indah bareng. Sudah beda.

Jiwa baru uda nempatin raganya. Hanya aku belum terbiasa. Gimana bisa aku mengikhlaskan jiwa asing itu nempatin raga bimo yang hangat? Lalu harus kemana aku mencarinya saat aku merindukannya? Segala daya upaya udah aku kerahin buat ngebalikin bimo hangat ke raga itu, tapi sia-sia... Jiwa baru itu telah menghujamku dengan dinginnya. Hatiku badai salju... :'(

So from now on, aku bakal berpura-pura bahwa yang ada di dalam tubuh itu, tubuh seseorang yang pernah kucintai itu, bukan benar-benar jiwa yang sama dengan yang aku cintai. Tubuh itu kini telah menjadi seseorang asing, bukan bimo, bimo yang hangat. Karena bimo yang hangat, akan tetap di sini. Ya, jiwanya tetap berada di dekatku. Aku akan tetap menjaga eksistensinya dalam kenanganku. Bimo yang ngasih aku bunga untuk pertama kalinya, bimo dengan ekspresinya yang lucu saat mulai bercerita, bimo yang ngajak aku muter-muter pake sepeda motornya tiap pulang sekolah, bimo yang nunggu untuk dijemput di gubeng, bimo yang bisa bikin aku nyaman saat di deketnya. Bimo yang hangat itu, meskipun tak lagi menempati raga yang sama, namun akan selalu menemani aku di saat-saat sepi ku.

Dengan paradigma itu aku akan bertahan hidup. Menunggu. Hingga bimo hangat datang menemuiku kembali, mungkin dengan raga baru, nama baru, dan sejarah barunya...

Senin, 01 Februari 2010

Monolog

Kenapa aku masih sayang dia?

Mungkin karena sifat melankolisku ditambah dengan kebiasaan selama lebih dari 3 tahun selalu ada dia, dan karena temen yang bisa diajak ngobrol atau keluar buat ngelupain dia sejenak relatif sedikit. Mungkin juga karena alasan kita buat putus yang gak kuat, dimana kita masih saling sayang dan hatiku memaksa otakku buat percaya kalo sampai sekarang kita masih saling sayang, dan fakta bahwa kita putus gara-gara kesalahanku yang bikin aku jadi sulit nemuin alasan buat marah atau kecewa sama dia. Sungguh suatu kombinasi yang luar biasa... :|


Kenapa aku gak bisa berhenti mikirin dia?

Sebenernya kalo aku paksain mungkin bisa. Tapi sifatku yang melankolis, lagi-lagi membuat aku menikmati penderitaan karena patah hati yang lagi aku rasain ini. Jadi kalo ada semenit aja aku gak mikirin dia, otakku udah ada alert otomatisnya yang ngarahin aku buat mikirin dia lagi. Gak mesti mikirin yang bagus-bagus sih, tapi kebanyakan mikirin "biasanya". Biasanya kalo mo pulang dia sms, biasanya kalo gini dia gini, dan lain sebiasanya...


Apa yang sebenernya aku harapkan?

Aku sebenernya tau kalo mungkin berpisah dengannya itu lebih baik buat aku. Aku jadi punya waktu lebih buat les bahasa yang udah lama aku pengenin. Aku juga gak mesti sering-sering balik ke rumah atau pergi ke Malang dengan ngorbanin kegiatanku yang ada di sini. Dari segi biaya, budget pacaranku sekarang bisa aku buat makan enak dan beli DVD bajakan sejuta-juta. Tabungan dosaku juga bakal berkurang. Dan udah lama aku emang meragukan perasaannya ke aku. Aku bisa terima dia kayak apa aja, kayak gimana aja (kecuali drugs dan alkohol tentunya), aku gak peduli latar belakangnya, aku mau berusaha meyakinkan keluargaku bahwa dia yang terbaik, kalau perasaannya emang kuat terhadapku. Aku cuma butuh keyakinan dia mau berkorban buat aku. Bahwa dia enggak akan ninggalin aku suatu saat nanti setelah semua yang aku perjuangkan. Dan bahwa dia mau ikut berjuang mempertahankan perasaannya denganku. Tapi dia bahkan tidak memenuhi satu persyaratanku itu saja. Aku cuma menuntut rasa.

Itu tadi adalah sekelumit bagian otakku yang normal. Bodohnya setelah logika-logika tak terbantahkan yang dihasilkan sebagian kecil otakku, hatiku masih tetap menginginkannya. Ha ha ha. Hatiku sedang tidak tersinkronisasi dengan otak warasku. Dia tidak butuh logika untuk menerima si gombil kembali. Cukup satu kalimat yang dinantikannya. Dia bahkan tidak peduli kalau kalimat itu hanya sekedar diketik lewat sms, itu pun sudah cukup bagi hatiku yang bodoh dan jauh dari kenormalan. Ya, aku masih berharap dia kembali.


Kenapa aku gak bisa ngelupain dia?

Karena waktu dan sifat melankolisku. Bukannya berusaha ngelupain dia tapi kerjaanku malah cuma mikir "biasanya biasanya biasanya" dan sekarang hidupku jadi penuh dengan biasanya. Waktu yang membiasakan aku dengan dia. Mungkin waktu juga yang akan dapat membiasakan aku tanpanya.


Apa dia masih sayang aku?

Aku (mau) percaya kalo dia masih sayang aku. Aku tau dibalik sikap super duper datar nyebelinnya itu dia gak mungkin ngehapus 3 tahun itu gitu aja. Cuma dia pinter ngendaliin pikiran dan perasaannya untuk tidak tertuju padaku. Dia sendiri dulu pernah bilang kalo dia selalu belajar ngendaliin perasaan. Dia ngendaliin perasaannya terhadapku. Dia gak mau terlalu sayang aku, karena dia (sulit nulisnya) tau resiko berpisah sama aku tuh gede.


Kenapa dia bisa jadi datar dan dingin?

Karena dia gak mau ngasih kesempatan buat hatinya menginginkan aku lagi. Sementara aku di sini tiap hari mikirin dia dan memanjakan hatiku buat kangen dia, di sana dia punya sejuta kegiatan atau pun temen sms atau keluar apa aja untuk ngalihin keinginannya terhadapku. Tapi benar kah sesulit itu? Atau sebenernya dia tidak perlu bersusah payah buat gak mikirin aku, karena pada dasarnya dia emang gak mikirin aku. File ku udah didelete dari hatinya.


Kenapa dia putusin aku?

Karena sikapku yang berubah-ubah. Karena aku suka lupa dan ngungkit-ungkit masalah yang udah pernah kita bahas. Karena akhir-akhir itu kita lagi sama-sama bad mood. Karena dia capek mempertahankan aku.


Kenapa dia gak pengen balikan sama aku?

Karena dia nyaman dengan kondisi dia sekarang. Gak perlu lagi mikir tengkar, gimana masa depan kita, gimana ngatur jadwal buat ketemu. Dan lagi dia gak terlalu sering kangen aku, jadi balikan sungguh bukan suatu kebutuhan ataupun keinginan baginya.


Kenapa aku terus mempertanyakan hal-hal yang aku udah tau jawabannya ke misir?

Karena aku lebih suka mendengar kenyataan yang menyakitkan itu dari dia. Karena kalo aku gak sepenuhnya sadar kalo bimo udah gak menginginkan aku lagi, mungkin aku masih bisa berharap dia ngerasain sakit yang sama kayak aku sekarang. Dan bahwa sikapnya selama ini cuma berpura-pura biar gak terlihat lemah atau menyesal di depanku, mengingat dia yang ambil keputusan ini. Dengan begitu aku masih bisa membodohi otakku lagi dan berharap dia kembali.