Sabtu, 09 Januari 2010

Mantan Pacar Kedua

3 Desember 2006.
Hari itu aku menjawab YA buat pertanyaannya dan kita pun resmi pacaran.

Dia...

Tipe orang yang cuek tapi kadang bisa manis juga. Orangnya simpel, makanya kalo ada masalah yang ruwet dikit dia gampang nyerah. Dia cenderung menghindari hal-hal yang terlalu rumit. Ekspresi wajahnya lucu kalo lagi cerita. Bibirnya memerah kalo kepedesan. Ya, dia emang ga tahan pedes, bukan berarti ga suka. Senyumnya... Sesaat aku melihat pandangan matanya yang sayu memandangku di kegelapan studio bioskop. Rambutnya keriting berantakan, semakin lucu kalo habis aku berantakin. Dia pendengar yang baik. Semua uneg-uneg tentang temen-temenku, keseharianku, dia tempat sampah yang spesial. Dia hobi nonton, sama kayak aku yang sama-sama gila film. Kadang dia bisa jadi sangat penyabar ngadepin aku. Ga peduli seberapa gilanya aku. Tapi kadang dia juga bisa over sensitive dan bikin semua yang aku omongin jadi salah. Dan saat kita bertengkar, saat itu juga dia merasa nyerah. Dia ga suka bertengkar. (Siapa juga yang suka?) Tapi dia bahkan ga tahan. Pertengkaran itu menguras energinya. Dia terlalu simpel untuk hal serumit itu. Dia selalu bilang capek. Tapi aku ga pernah ngebiarin dia nyerahin hubungan ini gitu aja. Bagiku putus itu menyakitkan. Jelas aja. :'(

Tapi hari ini berbeda. Aku tau dia terus mengungkit tentang betapa berbedanya aku dan dia. Dan gimana perbedaan itu semakin nyata dengan latar belakang kita yang berbeda. Berkali-kali aku yakin kan dia, perbedaan bukan halangan kalo aku dan dia masih saling menyayangi. Kita bisa memaklumi satu sama lain. Tapi dia selalu bilang gak sesimpel itu. Hari ini, akhirnya setelah 3 tahun berusaha menjaga hubunganku dengan dirinya, aku menyerah. Aku menyerah, karena selama 3 tahun ini aku telah berusaha semampuku, begitu pula dia. Namun aku lihat dia, keinginannya tidak kuat untuk mempertahankanku. Aku tidak cukup berharga untuk dipertahankannya. (Kalo baca postingan ini dia pasti mikir aku negative thinking, tapi memang begitu adanya) Maka aku putuskan untuk menyerah.

Good bye my almost lover...

Good bye my hopeless dream...
I love you for the last time...

orang simpel terkompleks, bpa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar